Seperti kita tahu bahwa banyak sekali jenis cake yang ada disekitar kita dan salah satunya sudah pernah kita makan dan nikmati. Mulai dari yang rasanya sederhana dan simple sampai rasanya yang wah dan rumit. Mulai dari warnanya yang biasa-biasa aja, sampai yang warnanya macem-macem kaya pelangi. Kita sebut aja deh...mulai dari pound cake, sponge cake, chiffon cake, blackforrest, brownies, opera cake, tiramisu, red velvet, ombre cake, rainbow cake. Banyak banget deh pokoknya kalau kita sebutin satu-satu bakal pegel deh nih mulut.
Oke....dari sekian banyak nama cake tersebut, sebenarnya kalau kita lihat dari cara tehnik pembuatan dan bahan-bahan dasar yang digunakan hanya ada beberapa jenis cake saja dan bisa mewakili semua jenis dan nama-nama cake yang kita sebut tadi.
Oya...kalau kita baca-baca di beberapa referensi di Internet, ternyata nama "cake" diambil dari bahasa bangsa viking yaitu "kaka". biar lebih jelas bisa dilihat di wikipedia.com. Cake atau dalam bahasa Indonesia kita sebut kue tidak diketahui dengan pasti siapa dan kapan orang yang pertama kali membuat cake tersebut, cuman beberapa artikel sejarah menyebutkan bahwa roti atau bread lebih dahulu ditemukan dibandingkan dengan kue. Roti ditemukan dan dibuat setelah bangsa Yunani dan rowawi menemukan yeast atau ragi. Yeast atau ragi tersebut mereka dapatkan saat mereka membuat minuman sejenis bir.
Loh ko jadi ngelantur cerita kemana-mana, oke back to laptop. Kita balik ngomongin jenis-jenis cake tadi. Prinsip dasar pembuatan cake adalah mencampurkan tepung, gula, lemak dan telur. Di aduk sampai merata dan mengembang dan kemudian dipanggang pada suhu tertentu sampai matang.
Secara garis besar cake dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Shortened Cake
Shortened cake adalah jenis cake yang menggunakan lebih banyak fat dibandingkan jenis unshortened cake atau dikenal juga sebagai High Ratio Fat Shortened cake biasa juga disebut Cake dengan Fat+Sugar Creaming Method. Karena pembuatan jenis shortened cake pada umumnya diawali dengan pengadukan antara fat dan gula sampai mengembang. Kemudian baru ditambahkan bahan-bahan lain seperti tepung dan telur. Shortened cake bisa mengembang lebih banyak berasal dari pengadukan secara konstan antara fat dan gula. Fat dan gula bisa menangkap dengan baik udara dari lingkungan dan disimpan dalam adonan dalam bentuk gelembung-gelembung udara kecil. Gelembung udara tersebut membuat adonan mengembang. Pada saat adonan kue dibakar gelembung-gelembung kecil udara tersebut akan berusaha untuk keluar melalui bagian atas kue dan menyisakan rongga-rongga super kecil yang membuat sponge pada kue. Sehingga kue menjadi lembut dan empuk.
Jenis shortened cake diantaranya adalah;
Pound Cake |
Pound cake; pound cake adalah jenis cake sangat simple namun tetap menggoda lidah, apalagi dimakan pada saat hangat. Pound cake merupakan jenis cake yang bahan dasarnya mempunyai ratio yang sama yaitu 1 pound: Jadi pound cake dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yaitu 1 pound fat, 1 pound gula, 1 pound tepung dan 1 pound telur.
American Butter Cake: Hampir mirip dengan pound cake, menggunakan jumlah bahan-bahan yang mempunyai ratio yang sama namun biasanya menggunakan bahan tambahan baking powder untuk membuat kue lebih mengembang. Jenis american butter cake biasanya digunakan sebagai adonan dasar untuk membuat cupcake, kue ulang tahun dsb.
Selain menggunakan fat yang memang bentuknya solid (Margarine, Butter dan Shortening), jenis shortened cake juga bisa menggunakan minyak atau oil sebagai pengganti fat. Minyak atau oil biasanya ditambahkan pada akhir process pembuatan cake. Sementara adonan cakenya dibuat terlebih dahulu dengan methoda egg+sugar creaming. Minyak ditambahkan pada adonan cake untuk menambahkan citarasa dan moist pada cake sehingga cake akan tetap moist selama disimpan.
Sponge Cake |
2. Unshortened Cake
Unshortened cake merupakan jenis cake yang menggunakan sedikit sekali fat dan oil atau tidak sama sekali menggunakan fat dan oil. Jenis cake ini banyak menggunakan telur sebagai bahan dasar dibandingkan dengan shortened cake atau biasa juga disebut high ratio eggs. Jenis cake ini juga biasanya disebut foamed cake. Contoh dari unshortened cake adalah sbb:
Not Fat Cake contohnya Meringue: Jenis cake ini sama sekali tidak menggunakan fat pada proses pembuatannya, Bahan dasar yang digunakan lebih banyak putih telur (eggs white) dan gula. Putih telur dan gula mempunyai peranan penting pada pembentukan texture dari cake jenis ini. Pengembangan adonan didapatkan dari pengadukan secara konstan antara putih telur dan gula, membentuk adonan bewarna putih, lembut dan mengembang. Kue yang dihasilkan akan sangat ringan, berpori halus dan lembut.
Swiss Roll |
Cake dengan penambahan Fat dari Telur contohnya sponge cake dan swiss roll. Untuk membuat sponge cake atau swiss roll biasanya membutuhkan adonan yang mengembang yang berasal dari pengadukan yang konstan antara kuning telur dan gula. Kuning telur banyak digunakan pada jenis cake ini karena kuning telur mempunyai peranan dalam pengembangan adonan dan bisa membuat cake lebih moist. Jenis cake ini bisa dibuat tanpa penambahan fat dan oil atau dengan sedikit penambahan fat atau minyak.
Chiffon cake juga bisa digolongkan sebagai unshortened/foamed cake dimana jumlah fat yang digunakan sangat sedikit atau dibuat tanpa sama sekali menggunakan fat. Chiffon cake biasanya dibuat dengan mengaduk secara konstan antara putih telur dengan gula. Kemudian di tempat terpisah, kuning telur, fat dan tepung dicampurkan bersama membentuk batter. Kemudian batter ditambahkan ke adonan putih telur yang sudah mengembang. Dipanggang dengan suhu tertentu menghasilkan cake yang sangat mengembang, ringan dan lembut.
Chiffon Cake |
Tentunya saat ini resep dan jenis cake sudah beraneka ragam dan jenisnya, tidak melulu menerapkan teori diatas. Namun kalau kita teliti dengan seksama resep dan tekhnik membuatnya tentu tidak akan jauh dari dua metoda tadi yaitu shortened atau unshortened cake.
Demikian semoga bermanfaat, mohon maaf kalau ada salah ketik atau salah informasi
Salam,
BakerPinter.com
0 komentar:
Post a Comment