Bagaimana Oven bisa Mematangkan Roti?

0 komentar
Seperti kita ketahui, tujuan kita menggunakan oven adalah untuk mematangkan produk roti menjadi matang. Namun apakah kita tahu bagaimana mekanisme oven tersebut bisa mematangkan roti? Dalam tulisan ini penulis mencoba menjelaskan secara sederhana bagaimana proses pematangan roti oleh oven tsb.

Roti bisa menjadi matang ketika dimasukan ke oven karena adanya energi panas yang masuk ke bagian dalam roti dan mematangkan roti. Energi panas tersebut mengeluarkan kadar air yang terkandung didalamnya sehingga roti menjadi lebih kering dan kaku. Energi panas juga merubah struktur protein, karbohidrat, lemak dan gula dalam bahan roti sehingga roti akan berubah warna, texture, rasa dan aromanya. Energi panas bisa sampai pada roti karena adanya mekanisme hantar panas yang dilakukan oleh oven. Secara umum oven akan menghantarkan panas melalui mekanisme sebagai berikut :

1. Mekanisme Konduksi


 Mekanisme konduksi adalah mekanisme hantar panas melalui dua benda padat yang bersentuhan. Dalam hal ini oven menghantarkan panas melalui elemen-elemen padat yang bersentuhan langsung dengan produk. Panas dihantar dari bagian dasar oven ke loyang roti kemudian panas diteruskan dari loyang ke roti.

2. Mekanisme Konveksi

Mekanisme konveksi menggunakan aliran udara untuk menghantarkan panas ke roti. Udara panas akan terbentuk di dalam ruang oven akibat pemanasan dari dinding-dinding oven. Udara panas akan mengalir ke roti dan mematangkan roti.

3. Mekanisme Radiasi




Dinding-dinding oven yang terbuat dari elemen solid (metal) akan membantu juga menghantarkan panas ke dalam roti melalui mekanisme radiasi. Mekanisme radiasi dijabarkan sebagai mekanisme hantar panas melalui dua elemen solid yang tidak saling bersentuhan. Mekanisme hantar panas radiasi bisa juga digambarkan secara sederhana sebagai berikut : Bayangkan kita sedang duduk disuatu ruangan, terus tidak jauh disebelah kita ada setrika listrik yang sedang menyala lama, pasti kita merasakan hawa panas dari setrika listrik tersebut namun kita tidak menyentuhnya, Nah begitulah cara mekanisme hantar panas radiasi.

Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber

Jenis-Jenis Oven, Beda Tipe, Beda Fungsi....

1 komentar
Baking atau memanggang memang sesuatu hal yang gampang-gampang susah. Bagi orang yang sudah terbiasa memanggang bisa menjadi sesuatu hal yang mudah dan menyenankan, namun bagi orang yang pertama kali melakukan tentu kesulitan lah yang bakal didapat. Namun semuanya dapat dipelajari asalkan kita punya kesabaran dan ketekunan. Teknik memangnggang sangat bermacam-macam tergantung dari tujuan atau produk akhir yang ingin dihasilkan atau jenis produk yang akan dipanggang. Selain tehnik, alat yang digunakan untuk memanggang atau yang biasa disebut oven juga sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari produk yang dipanggang.  Berikut saya akan memberikan sedikit gambaran mengenai jenis-jenis oven yang biasa digunakan untuk memanggang. 

1. Oven Skala Rumah Tangga




Oven ini biasanya menggunakan sumber energi dari api baik api yang dihasilkan diatas kompor minyak tanah ataupun gas dimana oven tersebut tidak dilengkapi dengan alat pengatur suhu (thermocouple) dan waktu pemanggangan (timer). Oven jenis ini biasanya digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga ataupun industri rumah tangga.

2. Oven Semi Profesional 



Biasanya menggunakan sumber energi dari gas atau listrik, dilengkapi dengan alat pencatat atau pengatur suhu sederhana dan juga timer. Namun alat pengatur suhu belum begitu akurat dan tidak bisa diatur untuk panas bagian atas ataupun bawah. Oven semi profesional banyak digunakan oleh usaha kecil dan menengah seperti toko bakery, dll namun dengan volume produksi yang tidak begitu besar.

3. Oven Profesional




Biasanya menggunakan sumber energi listrik sebagai alat penghasil panasnya, dilengkapi dengan alat pengatur suhu otomatis, pengatur suhu atas dan bawah, pengaturan siklus pemanggangan (memanggang dengan pengaturan suhu yang berbeda-beda dalam satu kali proses pemanggangan) dan juga dilengkapi dengan alat pengatur waktu (timer). Timer dapat beroperasi dari mulai hitungan detik sampai jam dan juga akan memberikan sinyal suara ketika proses pemanggangan selesai. Jenis oven otomatis biasanya digunakan oleh bakery atau industri menengah yang skala produksinya sudah bersakala cukup besar dan membutuhkan proses baking yang cepat dan hasil yang banyak.

4. Oven Industry




Oven industry biasanya mempunyai ukuran yang sangat besar dan berkali-kali lipat dari ukuran oven Profesional. Panjang oven industry biasanya dimulai dari 10 meter sampai 100 meter, ada juga yang bisa mencapai 150 meter. Lebar biasanya mulai dari 50 cm sampai 150 cm. Oven industry dilengkapi dengan rel berjalan atau conveyor sehingga proses pemanggangan berlangsung cepat dan otomatis. Sumber energi yang digunakan sama seperti oven yang lain yaitu bisa dari gas LPG, Gas Alam ataupun dari Listrik. Oven jenis ini  biasanya terbagi dalam beberapa zone atau bagian oven, biasanya berkisar dari 1 sampai 4 zone, namun ada pula yang sampai 6 zone. Masing-masing zone bisa diatur suhu-nya sesuai dengan keinginan. Untuk pengaturan suhu oven jenis ini dilengkapi dengan alat pengatur suhu, pengatur jumlah api (burner) dan juga alat pengatur ekstraksi udara dari dalam oven (extraction). Pemanggangan dengan oven jenis ini bisa berlangsung cepat dan dapat menghasilkan produk skala industry, namun membutuhkan investasi yang sangat besar sekali. 

Copyright © BakerPinter